Friday, September 9, 2011

UK dream went true (Part IV)

Keesokan hari nya, kita bangun sekitar jam 7, dan harus catch a bus jam 8. Saat itu adalah senin, 21 March 2011. Agenda kita pada hari itu berada di sekitar Worcester. Bertemu dengan Mayor Worcester, ke Worcester Cathedral, ke Worcester Porcelain Museum Workshop tentang English Civil War at The Commandery, dan English Lesson.

Sebelum mengalami semua itu, gue dan Clinton udah repot duluan. Kita memutuskan untuk tidak mandi, karena cuaca yang sangat tidak bersahabat. Setelah kita sarapan (traditional English breakfast), kita balik ke kamar untuk ngambil sikat gigi, handuk, dan baju ganti, dan gue baru sadar satu hal… koper gue masih di wrap. Oke, sedikit flashback, sehari sebelum berangkat, Irene membuat gue panik dengan this wrap thing,

‘Rhes, di Gatwick ada wrap gak? Takutnya di Soekarno-Hatta gak sempat, kalau gak di wrap kan bahaya… bla bla bla.’

Gue, yang awalnya gak peduli, jadi berpikir panjang, dan ikut panik. Alhasil, gue buru-buru wrap di Soekarno-Hatta and it cost me like Rp 30,000. Crap enough. Kita menghabiskan 15 menit untuk buka wrapnya. Dengan bantuan gunting dan pisau. Belajar dari pengalaman itu, gue gak akan pernah mau wrap koper gue lagi.

Setelah semua perjuangan membuka luggage wrap, dan kedinginan di kamar mandi. Kita dibeliin ticket Bus, dengan harga 12 Pounds (sekitar 180 ribu rupiah), kita dapat Bus pass untuk seminggu dan itu udah comprise seluruh Worcester. Ini yang gue suka dari England, public transportation-nya nyaman dan sangat murah. Ketika ada bus yang sampai, kita naik dan pergi menuju Crown Gate shopping centre sebagai assembly point kita.

Ketika semua sudah ngumpul, kita langsung jalan ke Worcester Cathedral, lalu menuju kantor Mayor of Worcester. Menurut gue, jalan-jalan di Worcester enak banget, karena traffic sedikit dan cuacanya.

Hanya sekitar 15 menit kemudian, kita sampai di Worcester Cathedral. Setiap kali gue berada di Cathedral di Inggris, gue merasa seperti Harry Potter. Karena bangunan-nya emang classic banget dan mirip Hogwarts. Mungkin gue cocok jadi penyihir.

P3210137

Worcester Cathedral, perhatikan Dumbledore di sisi kanan…

P3210136

Di dalam Worcester Cathedral…

Next destination kita adalah kantor walikota Worcester, dimana dia akan menceritakan sejarah Worcester dan peristiwa-peristiwa terkenal yang terjadi di sekitar Worcester. Kantornya (lagi-lagi) mempunyai design yang classic. Dan kerennya lagi, disana kita dipinjamkan object-object kerajaan, seperti kalung, pedang, sampai bahkan Mr Harold di dress up seperti orang native Worcester…

P3210153

Muka innocent dari sang Shopaholic…

Dan ini adalah satu fact yang mungkin sedikit dari kalian ketahui, bagi yang suka masak, mungkin familiar dengan nama “Kecap Inggris”. Itu berasal dari kota Worcester, dan product mereka di import worldwide dan packing dari kecap Inggris kalian pasti sama..

P3210161

Botol yang di tengah cuma ada 2 di dunia…

P3210151

Sang walikota dengan pedang kerajaan

Sementara gue, dapat kehormatan untuk pakai kalung yang harga-nya 500,000 pounds, GILA! 500 ribu pounds!! Seolah membaca pikiran gue, sang walikota udah ngancem duluan, ‘Don’t forget we have CCTVs here and some big guys’. Sip, kata ‘big guys’ berarti gue akan remuk kalau macam-macam..

Sudah jelas bukan seorang bangsawan…

Group photo dengan sang walikota…

Mr Mike Layland (sang walikota) cukup baik untuk memberi tanda tangan-nya di banner kita.

Kita dijamu dengan squash dan cookies. Dan yang dimaksud dengan “cookies” adalah digestive biscuit. Sigh. Lol joking. Semua squash dan cookies sudah habis, kita langsung pergi ke Worcester Porcelain Museum dan menghadiri workshop tentang English Civil War.

Kecuali lo suka sejarah atau cukup geek, mungkin workshop ini cocok. Tapi buat sebagian besar dari kita sama sekali tidak, seru sih bisa pakai baju-baju perang.

P3210167

Mike dengan baju perang, sasaran empuk untuk ditembak…

P3210169

Sungguh bukan contoh tentara yang baik

P3210170

Ian dengan senjata yang gue gak tahu namanya

Hari itu ditutup dengan English Lesson di youth centre dengan tutor merangkap guide kita bernama Caitlin. Dia akhirnya ngikut kita kemana-mana, sampai ke Oxford dan dia nganterin kita pulang ke Heathrow. Dia baik parah. We miss you Caitlin!

P3210162

Youth centre dan Caitlin (kedua dari kiri)

Okey, ini mungkin udah panjang banget. Sabar nunggu Part V nya ya!!! Stay tune dan thanks udah baca :)

No comments:

Post a Comment